Tuesday, October 9, 2012

Metodologi Penelitian

1.         Mengapa perlu penelitian!
Jawab:
Penelitian dilakukan karena untuk mencari suatu kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan. Seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan penelitian yang sedang atau yang akan dilakukan sekarang, membantah atau membenarkan hasil penelitian sebeumnya, menemukan suatu kajian baru (ilmu baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-masalah yang ada.

2.         Bagaimana syarat suatu masalah sehingga dapat diangkat menjadi masalah sebuah penelitian!
Jawab:
Ada beberapa kriteria untuk menentukan permasalahan yang baik agar dapat diangkat menjadi masalah dalam penelitian, yaitu :
1)        Ada relevansinya masalah penelitian dengan judul penelitian.
2)        Masalah itu harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih.
3)        Masalah harus jelas dan spesifik, sehingga semua orang akan mempunyai pemahaman yang sama tentang masalah tersebut.
4)        Masalah dan pertanyaan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu yang mengisyaratkan adanya pengujian empiris.
5)        Masalah harus signifikan, yakni memberi kontribusi yang nyata terhadap pengembangan ilmu, atau penguatan bangunan ilmu dan atau memiliki kontribusi dalam pengembangan kebijakan.
6)        Masalah harus fleksibel, yakni layak dan bisa untuk diteliti.
7)        Memiliki fisibilitas, artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
8)        Masalah harus sesuai dengan bidang keahlian peneliti.
Sedangkan menurut Stonner (1982), syarat suatu masalah dapat diangkat menjadi sebuah masalah penelitian yaitu:
1)        Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.
2)        Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.
3)        Adanya pengaduan.
4)        Adanya kompetensi.

3.         Buat ringkasan definisi berikut!
a.    Penelitian deskriptif
d.    Penelitian studi kasus
b.    Penelitian survey
c.    Penelitian eksperimen
e.    Penelitian evaluatif
Jawab:
a.    Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan memusatkan perhatian terhadap masalah aktual melalui proses pengumpulan, penyusunan atau klasifikasi, pengolahan dan penafsiran data.
b.    Penelitian survey yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data atau informasi dari sejumlah unit atau individu yang cukup besar dalam jangka waktu bersamaan.
c.    Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode sebab akibat, rancangan freetest – postest dan metode laboratorium. penelitian eksperimen merupakan penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
d.    Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari secara intensif, mencakup semua informasi relevan terhadap seseoramg atau beberapa orang biasanya berkenaan dengan satu gejala psikologis tunggal. Penelitian studi kasus merupakan informasi-informasi historis atau biografis tentang seorang individu.
e.    Penelitian evaluatif yaitu penelitian yang dilakukan fokus pada suatu kegiataan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, atau lembaga.

4.         Apa perbedaan pre-eksperimen, true eksperimen, factorial eksperimen, dan quasi eksperimen!
Jawab:
1)   Pre eksperimen
Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
2)   True eksperimen
Desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya yaitu adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.
3)   Factorial eksperimen
Desain ini modifikasi dari true ekperimen, memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). Desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest.
4)   Quasi eksperimen
Desain ini merupakan pengembangan dari true eksperimen, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

5.         Apa yang dimaksud dengan anggapan dasar dalam penelitian!
Jawab:
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya.
Dalam pembuatan anggapan dasar yang harus diperhatikan adalah:
a.    Membaca buku
b.    Mendengarkan berita
c.    Mendatangi tempat objek penelitian
d.    Dengan mengadakan abstraksi

6.         Apa yang dimaksud dengan paradigma penelitian!
Jawab:
Paradigma penelitian yaitu pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknis analisis statistik yang akan digunakan.

7.         Bagaimana sifat karakteristik dan syarat judul penelitian!
Jawab:
Sifat judul penelitian harus mengandung:
a.    Jenis dan sifat penelitian
b.    Objek (materi) yang diteliti
c.    Subjek (orang) dalam penelitian
d.    Lokasi atau daerah penelitian
e.    Tahun atau waktu penelitian

Karakteristik judul penelitian:
Ada dua pendapat tentang perumusan judul penelitian: (1) Judul penelitian ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul dapat diketahui alur pikir peneliti dan tergambar kegiatannya. (2) Judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin, jika pembaca ingin tahu alur pikir peneliti dan gambaran kegiatan penelitian dapat membaca penjelasan bagian lain.
a.    Judul harus dengan huruf besar
b.    Apabila lebih dari 20 kata maka dibuat anak judul
c.    Anak judul diberi kurung
d.    Anak judul dibuat dengan huruf kecil

Syarat-syarat judul penelitian:
a.    Judul harus sesuai dengan minat peneliti dan mencerminkan yang diteliti.
b.    Judul harus mampu dilaksanakan, mudah diimplementasikan dan komponen-komponennya jelas.
c.    Judul harus tersedia faktor pendukung penelitian.
d.    Judul harus mencerminkan dan mengandung manfaat/kegunaan praktis dan penting untuk diteliti.
e.    Tersedia cukup data.
Judul hendaknya memungkinkan tersedianya data yang dapat memudahkan para peneliti.
f.     Hindari duplikasi dengan judul yang lain.
g.    Judul harus berisi variabel yang jelas yang akan diteliti.
h.    Berupa kalimat pernyataan.
Judul sebaiknya menggunakan kalimat pernyataan karena akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.

8.         Bagaimana pengambilan sampel dari sebuah populasi!
Jawab:
Ada dua jenis metode dalam pengambilan sampel:
a.         Metode penarikan sampel probabilitas, pada jenis ini peluang terpilihnya masing-masing responden diketahui.


1)        Penarikan sampel secara acak
Di dalam sampel acak setiap anggota populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi anggota sampel.
2)        Penarikan sampel secara sistematik
Penarikan sampel secara sistematik bisa dipakai bilamana unit-unit populasi terdaftar secara acak.
3)        Penarikan sampel secara acak berstrata
Dalam metode pengambilan sampel acak berstrata dapat diterapkan bagi setiap pembagian golongan sampel, lepas dari golongan itu berjenjang atau tidak. Yang penting di dalam populasi tidak terjadi satu unit sampel muncul dalam dua kelompok yang berbeda.
4)        Penarikan sampel dengan cara berumpun
Penarikan sampel dengan cara ini pada hakekatnya sama dengan pengambilan sampel secara acak dengan perbedaan bahwa setiap unit sampelnya adalah kumpulan atau area daripada unsur-unsurnya.
5)        Area sampling (Cluster Sampling)
Area sampling umumnya dipakai bila tidak mungkin dan tidak praktis untuk menyusun kerangka pengambilan sampel yang meliputi suatu daerah yang luas.

b.        Non probabilitas, pada jenis kedua ini kemungkinan terpilihnya dari setiap responden anggota populasi tidak diketahui.
1)        Convenience sampling atau accidental sampling
Penelitian semata-mata memilih siapa saja yang dapat diraih pada saat penelitian diadakan sebagai respondennya.
2)        Quota sampling
Peneliti menentukan strata apa yang relevan untuk diteliti, sesuai dengan apa yang sudah diperbincangkan dalam stratified sampling.
3)        Dimensional sampling
Mengkhususkan seluruh dimensi atau variabel yang dijadikan minat didalam penelitian yang ada didalam populasinya dan setiap kombinasi dari dimensi terwakili paling tidak oleh satu kasus.
4)        Snowball sampling
Penarikan sampel bertahap yang makin lama respondennya makin membesar informasinya.
5)        Extreme or deviant case sampling
Menitikberatkan pada kasus-kasus yang kaya informasi karena kasus tersebut memiliki ciri yang tidak biasa atau ciri yang istimewa.
6)        Maximum variation sampling
Menangkap atau menggambarkan suatu tema sentral dari studi melalui informasi yang silang menyilang dari berbagai tipe responden.
7)        Pengambilan sampel homogen
Menggambarkan sejumlah kekhususan sub kelompok scara mendalam.
8)        Typical case sampling
Meggambarkan sebuah program atau peserta dari program pada orang yang belum terbiasa dengan program tersebut dapat dibantu dngan cara memberikan gambaran tentang profil kualitatif dari satu kasus atau lebih yang bersifat tipikal.


9)        Critical case sampling
Strategi pengambilan sampel kritis untuk memperoleh penjelasan melalui kasus yang dianggap kritis. Kriti yang dimaksudkan adalah istimewa.
10)    Criterion sampling
Meninjau ulang dan mempelajari kembali seluruh kasus yang telah memenuhi kriteria penting yang telah ditentukan.

9.         Bagaimanakah anda membuat kerangka berpikir dalam sebuah penelitian!
Jawab:
Kerangka pemikiran menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel yang akan diteliti. Konstelasi hubungan tersebut dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya. Menyusun kerangka pemikiran penyajiannya dimulai dari variabel yang mewakili masalah penelitian. Keterkaitan dua variabel dilengkapi dengan teori atau penelitian tedahulu yang dilakukan seorang peneliti atau lebih yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antar keduanya.
Tahapan dalam membuat kerangka pemikiran :
1)        Tujuan penelitian
Tujuan penelitian diturunkan dari perumusan masalah/identifikasi masalah, dengan demikian apa yang diinginkan dalam penelitian terlihat jelas.
2)        Operasionalisasi variabel
Dari judul dibuat dimensi-dimensi yang tersusun dalam operasionalisasi varibael.
3)        Teori
Kajian teoritis dari referensi yang cukup akurat, disajikan secara komprehensip sehingga alur pikir penulis/peneliti jelas kemana arah penelitian akan dilakukan.
4)        Empiris
Bukti-bukti empiris yang menunjukan bahwa ada kesesuaian antara teori dan kenyataannya. dapat dicantumkan penelitian terdahulu yang judul atau tema berdekatan dengan judul yang akan diteliti.

Proses penyusunan kerangka berpikir:
1)        Menetapkan variabel yang diteliti
2)        Membaca buku dan hasil penelitian
3)        Deskripsi teori dan hasil penelitian
4)        Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
5)        Analisis komparatif terhsdap teori dan hasil penelitian
6)        Melakukan sintesa kesimpulan
7)        Dihasilkan kerangka berpikir
8)        Disusun hipotesis

10.     Apa yang dimaksud dengan hipotesis nol, hipotesis alternatif, hipotesis penelitian, dan hipotesis statistik! Beri contoh masing-masing!
Jawab:
a.         Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan ada tidaknya perbedaan atau tidak ada pengaruh variable X terhadap variable Y. Hipotesisnya dinyatakan dalam kalimat negatif.
Contoh: “Tidak ada pengaruh jarak tempat tinggal terhadap disiplin mengikuti kuliah pagi”
b.        Hipotesis alternatif (H1) adalah hipotesis yang menyatakan perbandingan dari variabel yang sama tetapi populasi atau sampelnya berbeda, atau keadaan terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh: “Produktivitas hasil panen jagung di Kawali lebih besar daripada hasil panen jagung di Ciamis”.
c.         Hipotesis penelitian adalah anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesa ini peneliti mengaggap benar hipotesanya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesa dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Hipotesisya dinyatakan dalam kalimat positif.
Contoh: Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar biologi”.
d.        Hipotesis statistik adalah hipotesa yang dirumuskan dalam bentuk notasi perhitungan statistik. Hipotesa ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Contoh: “Terdapat perbedaan prestasi yang signifikan antara siswa yang jarak rumahnya jauh dan dekat dengan sekolah”.

11.     Bagaimana pertimbangan dalam membuat instrumen!
Jawab:
Dalam menyusun instrumen pengumpulan data perlu dipertimbangkan:
a.         Pertimbangan dari peneliti:
1)        Mengenai variabel yang akan diungkap.
2)        Tersedianya tenaga, waktu, dana, dan mudahnya analisis.
3)        Teknik pengujian realibilitas yang akan dipilih.
b.        Pertimbangan dari responden:
1)        Pemahaman responden tentang item-item pernyataan/pertanyaan.
2)        Aktivitas kerja atau kesibukan responden, maksudnya menyangkut pekerjaan sehari-hari responden.
Selain itu, hal yang harus dipertimbangkan lainnya dalam membuat instrumen penelitian:
a.         Model komunikasi yang akan digunakan dalam survei.
Interaksi antara peneliti dengan responden dapat bersifat personal, impersonal atau gabungan personal dengan impersonal.
b.        Sebrapakah keterkaitan antara kuisoner dengan jawabannya dalam struktur yang terpadu.
c.         Seberapa jauhkah tujuan penelitian disamarkan.

No comments:

Post a Comment

 
back to top //PART 2